Luxor Indonesia Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Usia Pendek Akibat Konsumsi Gorengan?
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyWed Mar 13, 2019 11:31 am by opterone

» Konsumsi Junk Food Pada Remaja? Awas Risiko Hipertensi !!
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyWed Mar 13, 2019 11:14 am by opterone

» Manfaat Selenium Pada Produk Spirulina Pacifica
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyFri Mar 08, 2019 1:59 pm by opterone

» Hemoglobin Menurun?? Pasti Kurang Konsumsi Ex-tar C Plus
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyFri Mar 08, 2019 1:50 pm by opterone

» 5 Makanan yang Berpotensi Memperparah Arthritis
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyThu Feb 21, 2019 3:31 pm by opterone

» Penyakit Ginjal & Minuman Manis
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyThu Feb 21, 2019 3:26 pm by opterone

» Penderita Diabetes Mari Sehat Bersama Jeli Gamat Luxor
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyWed Feb 13, 2019 3:50 pm by opterone

» Segera Lakukan Perubahan Sehat di Tahun 2019
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyWed Feb 13, 2019 3:47 pm by opterone

» Stop Stres Agar Terhindar Alzheimer
Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  EmptyWed Jan 30, 2019 2:22 pm by opterone

Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of Luxor Indonesia Forum on your social bookmarking website


Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan

Go down

Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan  Empty Kenanali Jenis Pengemas Makan Yang Aman Digunakan

Post  Firman Thu Sep 04, 2014 2:55 pm

Sejak dahulu, kita sudah mengenal dan mempergunakan alat pembungkus yang khas dan bisa dibilang sangat sederhana bahkan apa adanya untuk membungkus bahan makanan dan makanan olahan. Alat pembungkus yang dimaksud adalah daun-daunan (daun pisang, pelepah batang pisang dll), kulit, kertas, kain, keramik, logam dan gelas.

Dengan perkembangan teknologi modern, teristimewa teknik mutakhir dibidang kimia, maka muncullah beraneka ragam alat pembungkus dengan desain yang bagus-bagus dan modern mengikuti perkembangan jaman yang terbuat dari kertas, kaleng, gelas, aluminium foil, plastik dan kayu.

pengemasan makanan-macam-macam

Macam-macam pengemasan:
Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain:
1. Frekuensi Pemakaian
Ø  Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
Ø  Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
Ø  Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.

2. Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam system kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas :
Ø  Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe)
Ø  Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
Ø  Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

3. Sifat Kekakuan Bahan Kemas
Ø  Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnyaplastik, kertas, foil.
Ø  Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam.
Ø  Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu,kecap, saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

4. Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
Ø  Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui olehgas, misalnya kaleng dan botol gelas.
Ø  Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.
Ø  Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.

5. Tingkat Kesiapan pakai
Ø  Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
Ø  Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Macam-macam Bahan kemasan:
a.       Kain Blacu
•         Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung terigu atau tepung tapioka. Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10 – 50 kg.
•         Kelebihannya adalah tidak mudah sobek/ kuat kainnya, flesibel, mudah dicetak dan murah harganya.
•         Kelemahannya : memiliki permiabilitas udara yang jelek dan tidak kedap air.
b.      Kertas
•         Kertas “greaseproof” : dapat digunakan sebagai pengemas utama mentega, margarin, daging, kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki kekedapan terhadap perembesan lemak.
•         Kertas “glassine” : dibuat 80% dari kertas greaseproof namun memiliki ketahanan terhadap udara dan lemak yang kuat, permukaanya halus, serta mengkilat. Sering digunakan untuk mengemas roti yang berkadar lemak tinggi.
•         Kertas “kraft” : kertas yang dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari Swedia dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas Glassine, sehingga bahan pangan yang dibungkus dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan resin. Kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di Negara-negara eropa.
c.       Gelas
•         Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina.
•         Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)
•         Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh waktu)
•         Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat dilihat).
•         Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap sinar.
•         Agar tidak mudah pecah sebaiknya bagian permukaan gelas dilapisi dengan lilin (wax) dan silika yang halus.
d.      Metal / Logam
•         Bahan yang sering dipakai : Kaleng (tin plate) dan almunium.
•         Tin plate adalah wadah yang terbuat dari baja yang dilapisi timah putih yang tipis, bagian dalamnya juga dilapisi dengan lapisan email.
•         Lapisan email tersusun atas senyawa oleoresin, fenolik, vinil, dan lilin. Fungsi email adalah untuk mencegah korosi dan mencegah kontak antara metal dengan bahan pangan. Misal email fenolik digunakan untuk melapisi kaleng pengemas bahan ikan dan daging.
e.       Aluminium
•         Aluminium memiliki keuntungan sebagai bahan pengemas, yaitu memiliki berat yang lebih ringan dibanding baja.
•         Aluminium juga mudah dibentuk sesuai keinginan.
•         Aluminium lebih tahan korosi karena bisa membentuk aluminium oksida.
•         Kelemahan aluminium adalah mudah berlubang dibanding baja dan lebih sukar disolder sehingga sambungan kemasan tidak benar-benar rapat.
f.       Plastik
Penggunaan plastik dalam pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis makanannya. elemahan plastik adalah tidak tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun.
Jenis plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen, cellophan, polivinilklorida (PVC), polivinil dienaklorida (PVDC), polipropilen, poliester, poliamida, dan polietilentereptalat (PET).
•         Polietilen : adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varian antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki sifat kuat bergantung variannya, transparan, dan dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.
•         Cellophan : sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang dilapisi nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi PVDC tahan terhadap uap air dan kedap oksigen sehingga baik untuk mengemas makanan yang mengandung minyak atau lemak.
•         Polivinilklorida (PVC) : jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat berkerut (Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau keju.
•         Polivinildienaklorida (PVDC) : jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi udara. Sering dugunakan dalam pengemasan keju dan buah-buahan yang dikeringkan.
g.      Edible film
Edible film adalah bahan pengemas organik yang dapat dimakan sekaligus dengan bahan pangan yang dikemasnya, biasa terbuat dari senyawa polisakarida dan turunan lemak. ahan yang digunakan antara lain polisakarida yang berasal dari rumput laut (agarose, karaginan, dan alginat), polisakarida pati, amilosa film, gelatin, gum arabik, dan turunan monogliserida. Contoh pengemasan edible film adalah pada sosis, permen, kapsul minyak ikan, sari buah dan lain-lain.
h.      Karton
Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai wadah luar atau sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar lebih kuat, dan rigid. arton memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan ruang luas.

Firman

Jumlah posting : 123
Points : 367
Reputation : 0
Registration date : 05.06.13

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik