Latest topics
Social bookmarking
Tips Memilih Suplemen Minyak Ikan yang Berkualitas
Halaman 1 dari 1
Tips Memilih Suplemen Minyak Ikan yang Berkualitas
Memilih suplemen asam omega 3 terbaik bisa menjadi pekerjaan sulit apalagi ketika Anda dihadapkan dengan begitu banyak pilihan merek dan jenis.
Berikut adalah panduan memilih suplemen minyak ikan yang berkualitas untuk mendapatkan manfaat yang optimal:
1. Transparansi dan Kejujuran Label
Label suplemen minyak ikan harus memberikan informasi gizi yang jelas dan spesifik.
Kandungan asam lemak omega-3 yang paling penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung adalah EPA dan DHA.
Oleh karena itu, jumlah kandungan EPA dan DHA di label kemasan harus tertera secara jelas. Untuk orang yang memiliki risiko penyakit jantung koroner, American Heart Association merekomendasikan kandungan EPA+DHA setidaknya 1 gr.
Pada minyak ikan yang berkualitas baik, konsentrasi asam lemak omega-3 bisa mencapai 70% dengan rasio EPA : DHA sebesar 1,4 : 1. Perbandingan ini merupakan rasio alami yang ditemukan pada ikan.
Namun bisa jadi rasio ini akan berbeda pada berbagai produk. Tidak mengapa, karena sampai sekarang belum ada bukti konklusif mengenai rasio yang tepat.
Selain itu harus disertakan pula informasi mengenai jenis ikan apa yang digunakan untuk mengekstrak minyak.
Jenis ikan yang biasa digunakan diantaranya adalah ikan anchovies, sarden, salmon, dll.
2. Proses Manufaktur dan Lokasi
Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk membedakan proses manufaktur. Carilah kata molecular distillation (distilasi molekuler) sebagai kata kunci yang sangat penting.
Selain prosesnya, perhatikan juga spesifikasi fasilitas manufakturnya. Untuk produk yang diberi label grade farmasi (pharmaceutical grade), manufaktur membutuhkan fasilitas GMP.
Fasilitas GMP adalah jenis fasilitas yang digunakan untuk obat yang membutuhkan resep dengan kualitas kontrol yang ketat.
Minyak ikan yang diproduksi dekat dengan sumber ikan biasanya akan menghasilkan produk dengan kesegaran maksimal.
3. Sumber Ikan
Penting untuk mengetahui dari mana sumber ikan berasal. Beberapa suplemen minyak ikan mungkin menggunakan ikan yang diternakkan yang memiliki kadar asam lemak omega-3 yang sangat rendah.
Ikan dari perairan dingin laut Arctic, dianggap memiliki kadar racun yang rendah dan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi.
4. Standar Internasional
Tujuan ditetapkannya standar adalah untuk melindungi konsumen. Standar kualitas minyak ikan bisa dicari dengan menggunakan standar internasional.
Standar yang biasa digunakan misalnya adalah yang ditetapkan oleh negara-negara Eropa yaitu European Pharmacopoeia Standard (EPS) atau International Fish Oil Standards (IFOS).
Standar ini menjamin kualitas produk dengan menetapkan kadar maksimal yang diperbolehkan terhadap kandungan peroksida, logam berat, dioxin, furan, dan PCB.
5. Penghargaan
Minyak ikan adalah salah satu produk yang banyak digunakan dan menjadi mainstream di masyarakat.
Oleh karena itu ada baiknya untuk mencari perusahaan besar dan terkemuka yang berhasil mendapatkan penghargaan internasional daripada menggunakan produk dari perusahaan yang relatif baru.
6. Efektivitas Harga
Hal yang juga perlu diperhatikan dalam memilih produk minyak ikan adalah harganya.
Produk minyak ikan yang membutuhkan dana sekitar Rp 100-200 ribu per bulan adalah harga yang pantas dikeluarkan untuk produk yang memenuhi syarat konsentrasi, kemurnian, dan kesegaran.
(Dikutip dari http://www.amazine.co)
Berikut adalah panduan memilih suplemen minyak ikan yang berkualitas untuk mendapatkan manfaat yang optimal:
1. Transparansi dan Kejujuran Label
Label suplemen minyak ikan harus memberikan informasi gizi yang jelas dan spesifik.
Kandungan asam lemak omega-3 yang paling penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung adalah EPA dan DHA.
Oleh karena itu, jumlah kandungan EPA dan DHA di label kemasan harus tertera secara jelas. Untuk orang yang memiliki risiko penyakit jantung koroner, American Heart Association merekomendasikan kandungan EPA+DHA setidaknya 1 gr.
Pada minyak ikan yang berkualitas baik, konsentrasi asam lemak omega-3 bisa mencapai 70% dengan rasio EPA : DHA sebesar 1,4 : 1. Perbandingan ini merupakan rasio alami yang ditemukan pada ikan.
Namun bisa jadi rasio ini akan berbeda pada berbagai produk. Tidak mengapa, karena sampai sekarang belum ada bukti konklusif mengenai rasio yang tepat.
Selain itu harus disertakan pula informasi mengenai jenis ikan apa yang digunakan untuk mengekstrak minyak.
Jenis ikan yang biasa digunakan diantaranya adalah ikan anchovies, sarden, salmon, dll.
2. Proses Manufaktur dan Lokasi
Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk membedakan proses manufaktur. Carilah kata molecular distillation (distilasi molekuler) sebagai kata kunci yang sangat penting.
Selain prosesnya, perhatikan juga spesifikasi fasilitas manufakturnya. Untuk produk yang diberi label grade farmasi (pharmaceutical grade), manufaktur membutuhkan fasilitas GMP.
Fasilitas GMP adalah jenis fasilitas yang digunakan untuk obat yang membutuhkan resep dengan kualitas kontrol yang ketat.
Minyak ikan yang diproduksi dekat dengan sumber ikan biasanya akan menghasilkan produk dengan kesegaran maksimal.
3. Sumber Ikan
Penting untuk mengetahui dari mana sumber ikan berasal. Beberapa suplemen minyak ikan mungkin menggunakan ikan yang diternakkan yang memiliki kadar asam lemak omega-3 yang sangat rendah.
Ikan dari perairan dingin laut Arctic, dianggap memiliki kadar racun yang rendah dan kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi.
4. Standar Internasional
Tujuan ditetapkannya standar adalah untuk melindungi konsumen. Standar kualitas minyak ikan bisa dicari dengan menggunakan standar internasional.
Standar yang biasa digunakan misalnya adalah yang ditetapkan oleh negara-negara Eropa yaitu European Pharmacopoeia Standard (EPS) atau International Fish Oil Standards (IFOS).
Standar ini menjamin kualitas produk dengan menetapkan kadar maksimal yang diperbolehkan terhadap kandungan peroksida, logam berat, dioxin, furan, dan PCB.
5. Penghargaan
Minyak ikan adalah salah satu produk yang banyak digunakan dan menjadi mainstream di masyarakat.
Oleh karena itu ada baiknya untuk mencari perusahaan besar dan terkemuka yang berhasil mendapatkan penghargaan internasional daripada menggunakan produk dari perusahaan yang relatif baru.
6. Efektivitas Harga
Hal yang juga perlu diperhatikan dalam memilih produk minyak ikan adalah harganya.
Produk minyak ikan yang membutuhkan dana sekitar Rp 100-200 ribu per bulan adalah harga yang pantas dikeluarkan untuk produk yang memenuhi syarat konsentrasi, kemurnian, dan kesegaran.
(Dikutip dari http://www.amazine.co)
Firman- Jumlah posting : 123
Points : 367
Reputation : 0
Registration date : 05.06.13
Similar topics
» Manfaat Minyak Ikan Bagi Ibu Hamil dan Janin
» CERDAS MEMILIH SUPLEMEN
» Memilih menu yang tepat untuk sahur
» hidup berkualitas di usia matang
» Suplemen bukan hanya untuk yang sakit
» CERDAS MEMILIH SUPLEMEN
» Memilih menu yang tepat untuk sahur
» hidup berkualitas di usia matang
» Suplemen bukan hanya untuk yang sakit
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Wed Mar 13, 2019 11:31 am by opterone
» Konsumsi Junk Food Pada Remaja? Awas Risiko Hipertensi !!
Wed Mar 13, 2019 11:14 am by opterone
» Manfaat Selenium Pada Produk Spirulina Pacifica
Fri Mar 08, 2019 1:59 pm by opterone
» Hemoglobin Menurun?? Pasti Kurang Konsumsi Ex-tar C Plus
Fri Mar 08, 2019 1:50 pm by opterone
» 5 Makanan yang Berpotensi Memperparah Arthritis
Thu Feb 21, 2019 3:31 pm by opterone
» Penyakit Ginjal & Minuman Manis
Thu Feb 21, 2019 3:26 pm by opterone
» Penderita Diabetes Mari Sehat Bersama Jeli Gamat Luxor
Wed Feb 13, 2019 3:50 pm by opterone
» Segera Lakukan Perubahan Sehat di Tahun 2019
Wed Feb 13, 2019 3:47 pm by opterone
» Stop Stres Agar Terhindar Alzheimer
Wed Jan 30, 2019 2:22 pm by opterone