Luxor Indonesia Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Usia Pendek Akibat Konsumsi Gorengan?
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyWed Mar 13, 2019 11:31 am by opterone

» Konsumsi Junk Food Pada Remaja? Awas Risiko Hipertensi !!
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyWed Mar 13, 2019 11:14 am by opterone

» Manfaat Selenium Pada Produk Spirulina Pacifica
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyFri Mar 08, 2019 1:59 pm by opterone

» Hemoglobin Menurun?? Pasti Kurang Konsumsi Ex-tar C Plus
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyFri Mar 08, 2019 1:50 pm by opterone

» 5 Makanan yang Berpotensi Memperparah Arthritis
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyThu Feb 21, 2019 3:31 pm by opterone

» Penyakit Ginjal & Minuman Manis
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyThu Feb 21, 2019 3:26 pm by opterone

» Penderita Diabetes Mari Sehat Bersama Jeli Gamat Luxor
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyWed Feb 13, 2019 3:50 pm by opterone

» Segera Lakukan Perubahan Sehat di Tahun 2019
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyWed Feb 13, 2019 3:47 pm by opterone

» Stop Stres Agar Terhindar Alzheimer
Kurus atau gemuk bisa beresiko EmptyWed Jan 30, 2019 2:22 pm by opterone

Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of Luxor Indonesia Forum on your social bookmarking website


Kurus atau gemuk bisa beresiko

Go down

Kurus atau gemuk bisa beresiko Empty Kurus atau gemuk bisa beresiko

Post  sendi Fri Sep 15, 2017 3:43 pm

 Kurus dan Gemuk bisa beresiko

Bagi sebagain orang kerap kali menganggap mereka yang berbadan kurus pasti lebih sehat dibanding yang gemuk atau yang memiliki berat badan berlebih. Dalam hal berat badan mungkin ada benarnya karena kegemukan beresiko mengundang berbagai penyakit . Namun jangan salah , kurus tidak menjamin semuanya akan baik-baik saja. Ada beberapa hal yang memungkinkan yang kurus juga dekat dengan gangguan kesehatan. Info sehat ringkas kali ini mengulas yang kurus sebaiknya juga waspada dan memperhatikan kesehatan.

1. Genetik
Faktor ini memiliki peranan paling penting untuk menentukan kadar kolesterol total seseorang. Kadar kolesterol seseorang dapat rendah atau tinggi sesuai kondisi genetiknya..
2. Usia
Semakin bertambahnya usia, fungsi organ akan menurun pula. Fungsi organ yang menurun akan mempengaruhi proses metabolisme kolesterol seseorang.
3. Gaya hidup
Makanan tinggi lemak, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan contoh perilaku yang secara bermakna mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Semakin sering melakukan hal tersebut, maka kadar kolesterol pun dapat meningkat tajam.
Gejala dislipidemia
Dislipidemia biasanya tidak menunjukkan gejala, apalagi bila postur orang tersebut terlihat kurus atau ideal. Namun, ada beberapa gejala yang walaupun tidak begitu khas, namun sering ditemukan pada penderita dislipidemia, yaitu:
• Nyeri perut
• Pusing
• Nyeri dada
• Sesak napas
• Nyeri kepala terutama di tengkuk
• Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis
• Nyeri betis bila berjalan
Mengatasi dislipidemia?
1. Mengatur asupan makan alias diet
• Batasi asupan lemak trans seperti makanan yang digoreng, biskuit asin (crackers), kue kering manis (cookies), roti, dan donat.
• Batasi konsumsi karbohidrat hingga kurang dari 60% dari menu sehari-hari. Makanan seperti nasi, mie, dan pasta dapat meningkatkan trigliserida, karena kelebihan gula akan diubah menjadi lemak jenis ini.
• Tingkatkan konsumsi omega 3 dan omega 6 dari ikan atau minyak ikan. Konsumsi makanan ini mampu meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan trigliserida.
• Diet makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, buah, sayur dan sereal gandum yang memiliki efek hipokolesterolemik.
3. Penurunan berat badan
Lingkar pinggang normal untuk Asia adalah maksimal 90 cm bagi pria dan maksimal 80 cm bagi wanita. Setiap penurunan 10 kg berat badan berhubungan dengan penurunan kolesterol LDL sebesar 8 mg/dL.
Setiap penurunan 1 kg berat badan berhubungan dengan peningkatan kolesterol HDL sebesar 4 mg/dL dan penurunan konsentrasi TG sebesar 1,3 mg/ dL.
4. STOP merokok
Menghentikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL sebesar 5-10%. Merokok pun berhubungan dengan peningkatan konsentrasi trigliserida, sehingga bila stop merokok, akan bermanfaat juga bagi perubahan kadar trigliserida.
Bagaimana dengan anda ?

sendi

Jumlah posting : 931
Points : 2670
Reputation : 7
Registration date : 15.02.08

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik