ALERGI Pada IBU HAMIL

Alergi
Alergi banyak jenisnya , dari yang ringan seperti alergi dingin hingga alergi makanan,obat, ataupun benda-benda tertentu seperti debu maupun bulu binatang. Dewasa ini kasus alergi dikhawatirkan meningkat, meski tidak menular namun keluhan ini tidak juga dapat dianggap enteng.
Dalam kongres yang membahas pentingnya kesehatan di awal kehidupan yaitu pada ibu hamil , kasus alergi yaitu seperti asma dan rhinitis atopik meningkat signifikan beberapa dekade terakhir. Diperkirakan 400 juta orang terkena alergi. Sementara asma menjangkiti 300 juta warga didunia. Asma bahkan disebut mengalahkan malaria karena menyebabkan kematian 250.000 orang per tahun.
30-40% penduduk dunia menderita berbagai macam alergi. Prevalensi ini terus meningkat di negara berkembang terutama di Asia pasifik yang banyak sekali polusi. Alergi seperti asma diketahui dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas. Asma dapat berakibat fatal dan mematikan. Meningkatnya alergi tak lepas dari faktor lingkungan yaitu polusi dari rokok dan pestisida serta berkurangnya mikrobiota alami yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini didorong perubahan faktor iklim dan gaya hidup khususnya konsumsi makanan.
Studi juga menunjukan bahwa stress pada ibu berdampak ke janin. Mulai dari gangguan prilaku dan kecerdasan ,sulit tidur hingga autisme. Hormom seretonin dan glukokortoikoid yang timbul akibat kecemasan dan depresi bisa mengikis zat pelindung janin menuerut Rebeca Reylolds dari Universitas Edinbergh. Hal ini dapat mempertinggi kecenderunga peningkatan kasus [penyakit tidak menular) ( yang juga harus segera dikendaklikan.