Timbunan kalori memicu DM

Usia harapan hidup yang meningkat sejatinya diiringi dengan kesehatan yang baik. Namun jika sebaliknya di usia lanjut justru menderita berbagai komplikasi maka baik yang mengalami maupun yang merawat sama-sama akan “terbebani”. Salah satu penyakit yang komplikasinya menyerang banyak organ tubuh adalah Diabetes Melitus. Di tahun 1990 DM masih menjadi penyakit no 16 di Indonesia , namun kini Indonesia menjadi Negara ke-5 dengan penderita DM tertinggi di dunia (Kompas, 14 April 2015) . Dapat dibayangkan jika taka da perubahan gaya hidup dan pola makan maka peringkat tersebut dapat merangkak naik yang artinya jumlah penderitanya semakin banyak. Apakah kita dapat menjadi salah satu diataranya ? bisa jadi, demikian jika gaya hidup dan pola makan saat ini mendukung hal tersebut.

Secara genetic DM memang diwariskan namun tak menjadi yg taka da genetic DM dapat bernapas lega. Faktor resiko DM seperti Obesitas, kurang olahraga, konsumsi makanan tinggi karbohidrat menjadi pemicunya.
Makanan yang dikonsumsi baik makanan rumahan maupun makanan siap santap yang ada di luar turut mengambil peran riwayat kesehatan seseorang. Sejatinya makanan siap santap memang lebih mudah didapat,praktis dan kadang dengan cita rasa yang kuat lebih disuka oleh sebagian besar orang. Namun disini masalahnya tingginya garam, lemak dan gula pada makanan siap santap mengintai dan menjadi pemicu penyakit. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi makanan dengan kandungan gizi yang tak seimbang, dan meningkatkan konsumsi makanan sehat harian. Jika kalori yang masuk tak imbang dengan kalori yang keluar maka akan ada penimbunan. Kalori yang dibutuhkan tergantung aktifitas, usia dan jenis kelamin seseorang. Kalori yang ditimbun lama kelamaan akan menjadi obesitas yang memperbesar resiko terkena DM
Cegah DM dengan banyak cara selain mengontrol makanan, mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktifitas fisik . Konsumsi kromium menyehatkan pancreas yang berperan dalam memproduksi insulin hormone yang berperan dalam mengendalikan gula darah. Spirulina pacifica salah satu makanan sehat dalam bentuk suplemen yang mengandung kromium dapat dikonsumsi secara teratur untuk membantu mengendalikan diabetes dan menyehatkan pancreas. KOnsumsi 15-20 tab sehari jauh lebih baik daripada harus mengobati jika telah terjadi komplikasi DM.