Anak pendek, mengapa?

Anak pendek , mengapa ?
Anak bertumbuh pendek sebaiknya tidak dianggap biasa saja. Anak pendek menjadi salah satu indikator telah terjadinya kekurangan gizi pada awal pertumbuhan. Hal ini disampaikan dalam Millenium Challange Account oleh Bp Minarto Direktur Kesehatan dan gizi MCA Indonesia dalam peluncuran protek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat dan sosialisasi gerakan percepatan perbaikan gizi, Jumat 18 oktober 2013 di Jakarta. Menurut Minarto satu dari tiga bayi dibawah lima tahun di Indonesia merupakan anak pendek. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah anak pendek terbesar keempat di dunia.
Untuk mencegah anak pendek maka banyak yang harus diupayakan seperti pemberian gizi bagi ibu hamil, kontrol asupan zat gizi pada anak dibawah dua tahun, yang terpenting adalah menjaga asupan gizi ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia dua tahun. Karena lebih dari 2 tahun anak bertubuh pendek tidak bisa lagi diperbaiki.
Ahli gizi dari IPB Bp, Soekirman mengatakan hal-hal yang menyangkut gizi sangat multisektor. Gizi terkait ketersediaan pangan,kualitas air, kesetaraan jender dan pendidikan. Ayo melek gizi sekarang, melek gizi bisa dimulai dari ibu. Ibu yang melek gizi pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Ibu bisa berikan gizi dari menu makanan sehari-hari, lengkapi dengan spirulina pacifica bu, didalamnya terkandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh setiap hari. Ibu hamil pun baik mengonsumsi spirulina pacfica. Cukup 15-20 tablet ibu sudah memerikan gizi yang baik untuk calon generasi penerus bangsa.
Wujudkan generasi yang terbaik dari keluarga, penuhi gizi ibu selama kehamilan dan lengkapi gizi anak balita anda, masa emas tak dapat diulang kembali. Nutrisi dan stimulus akan membuahkan hasil yang optimal untuk perkembangan fisik dan psikis nya.