makanan gorengan, sedap meski tak sehat

Di kala lapar umumnya kita akan mencari makanan yang mudah didapat dan cukup memberikan rasa kenyang. Apalagi jika waktu yang tersedia untuk makan tidak banyak sehingga makanan menyesuaikan waktu yang ada. Alhasil makanan gorengan menjadi pilihan paling umum yang diambil oleh sebagian besar orang bahkan tak ragu juga mengakui bahwa makanan gorengan nikmat juga disantap kala separuh lapar. Meski tahu bahwa makanan gorengan tidak ideal untuk kesehatan namun sering juga diabaikan mengingat makanan tersebut memang mudah ditemui, dan enak disantap. Kali ini tak ada salahnya melihat sisi lain makanan gorengan

Pilih pilih mengonsumsi makanan gorengan ada kalanya perlu dilakukan demi kesehatan karena pertimbangan beberapa hal berikut ini

1. Minyak goreng bekas/jelantah
Tak ada salahnya menengok minyak yang digunakan untuk menggoreng. Jika warnanya telah gelap/ coklat/ kehitaman sebaiknya urungkanlah mengonsumsi gorengan yang digoreng dengan minyak seperti itu karena . Minyak goreng bekas/jelantah mengeluarkan kandungan polimer di dalamnya yang terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dalam kandungan minyak goreng bekas terdapat zat radikal bebas, seperti epioksida dan peroksida yang mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan tubuh. Gangguan peroksida pada minyak goreng bekas dapat menggangu kesehatan, seperti dapat menimbulkan penyakit metabolisme kolestrol.
2. Pembungkus makanan
Karena umumnya makanan gorengan dijual di tempat tempat yang mudah diakses oleh orang sekitar seperti di pinggir toko atau jalan maka pembungkus gorengan pun biasanya digunakan yang praktis seperti kertas bekas atau plastik hitam. Tak jarang juga yang menyediakan pembungkus menggunakan koran bekas. Makanan panas yang diletakan di pembungkus seperti koran bekas atau kantong plastik memang tidak disarankan karena panas dapat menyebabkan tinta pada koran larut dalam makanan dan plastik bukan pembungkus makanan yang aman untuk kesehatan karena dibuat dari daur ulang plastik bekas. Bahan ini jika larut dan dikonsumsi bersama makanan secara akumulasi dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
3. Bahaya akrilamida
Berdasarkan penelitian dari Lembaga di Swedia menunjukkan bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti halnya makanan kentang, singkong maupun ubi yang di proses dengan digoreng dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang merupakan senyawa pemicu kanker bernama akrilamida. Akrilamida dapat berpotensi menimbulkan penyakit tumor, merusak DNA, merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan dan juga dapat mengakibatkan keguguran

Jadi pilih –pilih makanan gorengan perlu dilakukan lebih baik mengonsumsi buah baik dalam bentuk jus maupun buah potong untuk mengganjal perut sebelum waktu makan tiba. Jika ada berpergian spirulina pacifica bisa dikonsumsi untuk sementara waktu memberikan rasa kenyang sebelum waktu makan tiba. Spirulina kaya protein dan serat, makanan dalam tablet ini jelas aman karena telah menyandang status GRAS yaitu Generally Recognized As Safe yaitu makanan yang dapat dimakan dalam waktu lama tanpa membahayakan kesehatan. Spirulina Pacifica praktis, dan sehat .