BALITA DAN SPIRULINA

Jika anak-anak mengalami sulit makan karena berbagai hal, tentu meresahkan para ibu karena khawatir asupan zat gizi anak tidak optimal. Sulit makan pada anak balita antara lain disebabkan oleh riwayat pemberian makan pada anak pada waktu sebelumnya, terlalu dini mengenalkan garam dan gula pada anak akan berdampak kurang baik pada periode selanjutnya. Anak akan memilih makanan yang cenderung bercita rasa kuat seperti manis, asin ataupun gurih. Kemudian bisa juga diakibatkan ketika kondisi kesehatan anak kurang baik, maka nafsu makan pun menurun. Atau kondisi psikologis anak dimana saat makan menjadi saat yang paling tidak menyenangkan baginya karena “paksaan dari orang tua, atau ancaman dari pengasuh untuk segera menghabiskan makanan”. Akibatnya suasana makan menjadi menegangka, dan anak menjadi semakin sulit makan.

Selain suasana makan sebaiknya dibuat menyenangkan, menu makanan untuk balita idealnya dikemas semenarik mungkin dengan cita rasa yang alami. Garam dan gula belum perlu diberikan terlalu menonjol karena rasa dari makanan itu sendiri sebenarnya sudah ada, seperti kaldu terasa gurih, jagung terasa manis dan buah memiliki rasa tersendiri pada anak. Jika pengenalan aneka ragam makanan sudah dilakukan sedari awal maka kesulitan makan pada anak dapat diminimalkan ketika ia menginjak usia balita.

Jika asupan makanan dari makanan sehari-hari kurang lengkap kandungan zat gizinya, maka Spirulina Pacifica dapat diberikan kepada anak Balita untuk membantu melengkapi kecukupan gizi. Cukup berikan 3 tablet di pagi hari dan 3 tablet di sore hari. Spirulina Pacifica mudah dikunyah sehingga biarkan anak memakannya dengan cara dikunyah lalu berikan minum yang cukup setelahnya. Anak tetap mengonsumsi makanan sehari-hari dan Spirulina Pacifica akan membantu menjaga kesehatan anak melalui suplai zat gizi yang esensial setiap hari.
Spirulina Pacifica, makanan kesehatan keluarga.