Latest topics
Social bookmarking
Cegah DM di usia Produktif
Halaman 1 dari 1
Cegah DM di usia Produktif
Diabetes meski sudah sering diulas di dalam forum ini kiranya masih dapat diulas dalam berbagai macam sudut pandang. Kali ini ingin diulas mengenai diabetes di usia produktif. Sakit apapun jenisnya tentu menganggu rutinitas dan aktifitas sehari-hari. Apabila sakit yang diderita beresiko munculnya komplikasi maka akan menjadi perhatian lebih bahwa sakit saat ini beresiko menjadi lebih berat dikemudian hari bisa saja terjadi. Sekarang bagaimana jika hal ini terjadi di usia produktif?
Dalam sebuah acara temu ilmiah di Jakarta seorang pakar kesehatan mengatakan bahwa dari 8.6 juta orang yang menderita diabetes ,5-10 persen diantaranya sudah menderita komplikasi akibat penyakit ini. Sisanya bukan berarti tidak mengalami komplikasi, namun bisa jadi dipengaruhi oleh pengetahuan yang kurang mengenai penyakit ini.
Pasien diabetes terbanyak terdapat pada usia 40-59 tahun, kemudian kedua terbanyak pada usia 20-19 tahun. Sedangkan range usia Diabetes berada pada kisaran 20-79 tahun. Tentu menjadi sebuah keprihatinan bahwa di saaat usia produktif justru banyak waktu terbuang untuk menangani keluhan akibat DM maupun komplikasinya. Kualitas hidup dan kesehatan yang menurun memberikan dampak yang cukup berarti bagi pasien sehingga pemulihan tidak hanya pengobatan fisik namun juga perlu psikis dengan membangkitkan semangat hidup penderita.
Penanganan diabetes memang sejatinya bukan dilakukan ketika sudah terkena namun lebih daripada itu pencegahan diusia muda perlu dilakukan. Edukasi kesehatan khususnya bagi para pekerja muda dapat menjadi salah satu cara untuk membangun semangat hidup sehat sejak dini.
Mengambil pesan sehat dari salah seorang pakar kesehatan mengenai tips mencegah DM selagi muda adalah : Yang pertama adalah perubahan pola hidup anak muda agar menjauhi life style penyebab diabetes seperti di atas.
"Ada 2 pesan. Yang pertama, lakukan aktivitas fisik.” Ujar Prof Sidartawan. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah olahraga, yang harus dilakukan secara rutin. Olahraga membuat metabolisme gula menjadi lancar, kerja pankreas yang prima dan mengurangi stres yang bisa memicu orang terkena diabet. Olahraga seperti apa yang disarankan? Olahraga yang disarankan adalah olahraga yang dilakukan rutin setiap hari selama 30 menit tiap hari sebanyak 5 kali dalam seminggu.Olahraga itu bisa berupa jalan kaki, bersepeda atau renang. Mudah saja, tidak mahal dan tidak memerlukan biaya yang besar. Olahraga secara rutin bisa membakar kelebihan sumber energi di dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga menjaga berat badan tetap ideal atau paling tidak menjaganya agar tidak makin gemuk.
"Yang kedua, makanlah dengan benar. Harus balance, jangan over eat,"
Makan dalam porsi “gendut” apalagi tanpa diimbangi olahraga, menurut Prof Sidartawan bisa memicu obesitas atau kegemukan. Jika sudah seperti ini, berbagai macam penyakit seperti mudah sekali menjangkiti tubuh, termasuk di antaranya adalah diabetes. Karena itulah penting sekali mengatur pola makan yang sehat agar terhindar dari kegemukan. Porsi yang tepat sebaiknya diterapkan juga baik dalam menu harian atau pada jamuan makan.
Nah, sebagai tambahan dalam bentuk suplemen konsumsi Spirulina Pacifica dari Luxor. Memang bukan suplemen pencegah DM tapi merupakan makanan atau nutrisi lengkap dari alga hijau biru yang kaya nutrisi mulai dari asam amino esensial, asam lemak esensial, vitamin, mineral dan antioksidan semua ada di dalamnya. Konsumsi 2x5 – 3x5 tab setiap hari membantu melengkapi kecukupan gizi. Spirulina Pacifica merupakan makanan kesehatan yang aman dikonsumsi dalam jumlah yang tepat sesuai anjuran.
Dalam sebuah acara temu ilmiah di Jakarta seorang pakar kesehatan mengatakan bahwa dari 8.6 juta orang yang menderita diabetes ,5-10 persen diantaranya sudah menderita komplikasi akibat penyakit ini. Sisanya bukan berarti tidak mengalami komplikasi, namun bisa jadi dipengaruhi oleh pengetahuan yang kurang mengenai penyakit ini.
Pasien diabetes terbanyak terdapat pada usia 40-59 tahun, kemudian kedua terbanyak pada usia 20-19 tahun. Sedangkan range usia Diabetes berada pada kisaran 20-79 tahun. Tentu menjadi sebuah keprihatinan bahwa di saaat usia produktif justru banyak waktu terbuang untuk menangani keluhan akibat DM maupun komplikasinya. Kualitas hidup dan kesehatan yang menurun memberikan dampak yang cukup berarti bagi pasien sehingga pemulihan tidak hanya pengobatan fisik namun juga perlu psikis dengan membangkitkan semangat hidup penderita.
Penanganan diabetes memang sejatinya bukan dilakukan ketika sudah terkena namun lebih daripada itu pencegahan diusia muda perlu dilakukan. Edukasi kesehatan khususnya bagi para pekerja muda dapat menjadi salah satu cara untuk membangun semangat hidup sehat sejak dini.
Mengambil pesan sehat dari salah seorang pakar kesehatan mengenai tips mencegah DM selagi muda adalah : Yang pertama adalah perubahan pola hidup anak muda agar menjauhi life style penyebab diabetes seperti di atas.
"Ada 2 pesan. Yang pertama, lakukan aktivitas fisik.” Ujar Prof Sidartawan. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah olahraga, yang harus dilakukan secara rutin. Olahraga membuat metabolisme gula menjadi lancar, kerja pankreas yang prima dan mengurangi stres yang bisa memicu orang terkena diabet. Olahraga seperti apa yang disarankan? Olahraga yang disarankan adalah olahraga yang dilakukan rutin setiap hari selama 30 menit tiap hari sebanyak 5 kali dalam seminggu.Olahraga itu bisa berupa jalan kaki, bersepeda atau renang. Mudah saja, tidak mahal dan tidak memerlukan biaya yang besar. Olahraga secara rutin bisa membakar kelebihan sumber energi di dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga menjaga berat badan tetap ideal atau paling tidak menjaganya agar tidak makin gemuk.
"Yang kedua, makanlah dengan benar. Harus balance, jangan over eat,"
Makan dalam porsi “gendut” apalagi tanpa diimbangi olahraga, menurut Prof Sidartawan bisa memicu obesitas atau kegemukan. Jika sudah seperti ini, berbagai macam penyakit seperti mudah sekali menjangkiti tubuh, termasuk di antaranya adalah diabetes. Karena itulah penting sekali mengatur pola makan yang sehat agar terhindar dari kegemukan. Porsi yang tepat sebaiknya diterapkan juga baik dalam menu harian atau pada jamuan makan.
Nah, sebagai tambahan dalam bentuk suplemen konsumsi Spirulina Pacifica dari Luxor. Memang bukan suplemen pencegah DM tapi merupakan makanan atau nutrisi lengkap dari alga hijau biru yang kaya nutrisi mulai dari asam amino esensial, asam lemak esensial, vitamin, mineral dan antioksidan semua ada di dalamnya. Konsumsi 2x5 – 3x5 tab setiap hari membantu melengkapi kecukupan gizi. Spirulina Pacifica merupakan makanan kesehatan yang aman dikonsumsi dalam jumlah yang tepat sesuai anjuran.
sendi- Jumlah posting : 931
Points : 2670
Reputation : 7
Registration date : 15.02.08
Similar topics
» SPIRULINA PACIFICA UNTUK CEGAH KATARAK DI USIA SENJA
» Wanita dan usia 40 th
» Obesitas memotong usia.
» Tips sehat di usia 40 tahun
» Usia lanjut bagaimana nutrisinya ?
» Wanita dan usia 40 th
» Obesitas memotong usia.
» Tips sehat di usia 40 tahun
» Usia lanjut bagaimana nutrisinya ?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Wed Mar 13, 2019 11:31 am by opterone
» Konsumsi Junk Food Pada Remaja? Awas Risiko Hipertensi !!
Wed Mar 13, 2019 11:14 am by opterone
» Manfaat Selenium Pada Produk Spirulina Pacifica
Fri Mar 08, 2019 1:59 pm by opterone
» Hemoglobin Menurun?? Pasti Kurang Konsumsi Ex-tar C Plus
Fri Mar 08, 2019 1:50 pm by opterone
» 5 Makanan yang Berpotensi Memperparah Arthritis
Thu Feb 21, 2019 3:31 pm by opterone
» Penyakit Ginjal & Minuman Manis
Thu Feb 21, 2019 3:26 pm by opterone
» Penderita Diabetes Mari Sehat Bersama Jeli Gamat Luxor
Wed Feb 13, 2019 3:50 pm by opterone
» Segera Lakukan Perubahan Sehat di Tahun 2019
Wed Feb 13, 2019 3:47 pm by opterone
» Stop Stres Agar Terhindar Alzheimer
Wed Jan 30, 2019 2:22 pm by opterone