Gizi lansia bag. 2

Selain memperhatikan beberapa nutrisi yang telah diulas pada edisi yang lalu, perlu juga diperhatikan beberapa hal berikut ini yang mempengaruhi konsumsi lansia yaitu sebagai berikut:

- Berkurangnya kemampuan mencerna karena kerusakan gigi
- Rasa lapar yang menurun
- Gerakan peristaltik usus melemah sehingga menimbulkan sulit bab
- Gangguan penyerapan makanan
- Berkurangnya sensitifitas pengecapan rasa terutama asin dan manis sehingga kadangkala lansia merasa makanan kurang asin atau kurang manis padahal rasa tersebut sebenarnya sudah cukup kuat

Lansia juga memerlukan nutrisi lainnya yang tak kalah pentingnya yaitu Kalsium Zat besi yang dapat diperoleh dari kombinasi makanan sehari-hari seperti yogurt , susu nonfat, kacang-kacangan, lauk nabati maupun hewani serta kombinasi sayuran hijau.
Porsi makan dalam setiap kali makan sebaiknya jangan terlalu banyak, lebih baik porsi kecil dalam beberapa kali makan. Makanan yang diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang disarankan daripada makanan yang digoreng.

Untuk lansia luxor menyediakan spirulina pacifica, jeli gamat, extar c plus dan vitaluxor. Ke-4nya memberikan nutrisi lengkap bagi lansia. Spirulina pacifica nutrisi lengkap baik protein, lemak baik, vitamin, mineral dan antioksidan. Jeli gamat mengandung chondroitin dan glukosamin untuk membantu mengatasi nyeri persendian. Extar C untuk daya tahan tubuh dan Vitaluxor untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Konsumsi 10 tab Spirulina pacifica, 4 sendok makan jeli gamat, 1 ex tar c plus dan 1 vitaluxor dalam sehari sudah cukup untuk membangun kesehatan lansia yang lebih baik. Quality of life bagi lansia, tentu sangat berarti untuk mereka.