Latest topics
Social bookmarking
Waspadai Mikroba ini ada dalam air minum
Halaman 1 dari 1
Waspadai Mikroba ini ada dalam air minum
Manusia mau tak mau harus hidup berdampingan dengan beragam mikroorgnisme, baik yang kasat mata ataupun yang tidak. Semua jenis air mengandung bakteri dan protozoa sampai batas tertentu. Sebagian besar dari mereka mungkin tidak terlalu berbahaya, namun beberapa bisa sangat berbahaya bagi kesehatan Anda, terutama jika air tersebut telah terinfeksi dan tercemar limbah kimia. Berikut adalah tujuh mikroorgnisme yang biasa ditemukan di air, termasuk air minum.
1. Salmonella Enterica
Salmonella yaitu satu genus bakteri yang disebut penyebab utama penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. bakteri biasanya ditularkan ke manusia melewati mengonsumsi makanan yang terkontaminasi yang datang dari hewan, terlebih daging, unggas, telur serta susu.
2. Chaetomium sp
Chaetomium sp. spora tidak terlampau beresiko, walau didalam sebagian masalah mereka bisa mengakibatkan infeksi yang dikenal sebagai phaeohyphomycosis. mereka juga bisa menyebabkan bahaya untuk orang yang alergi pada spora, serta apalagi yang umumnya cuma berlangsung dengan tuturan kritis.
3. Legionella Pneumophila
Legionella pneumophila terhitung bakteri gram negatif, berupa batang, tidak meragi d-glukosa, tidak mereduksi nitrat jadi nitrit. koloni bakteri ini hidup subur melekat di pipa-pipa karet serta plastik yang berlumut serta tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2¬6 mg/l. legionella bisa hidup pada suhu pada 5, 7°c – 63°c serta hidup subur pada suhu 30°c – 45°c.
4. Naegleria fowleri
Negleria fowleri dikenal dengan cii-ciriistik yang dimaksud amebaflagellata, yakni mempunyai bentuk ameboiddan flagellata didalam hidupnya. siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit ( ameboid serta flagellata ) yang motile serta bentuk kista yang non-motile serta resisten. trophozoit bentuk ameboid yaitu bentuk hanya satu yang didapati pada manusia.
5. Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat.
Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
6. E. Coli
Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari Germani yaitu THEODOR VON ESCHERICH.
Theodor V.E berhasil melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Ia juga berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
7. Copepods
Copepoda adalah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di laut dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, tetapi banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan lainnya di tempat terestrial basah, seperti rawa-rawa.
8. Rotifers
Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering ditemui pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan batu.
9. Anabaena sp
Anabaena adalah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang hijau-biru,ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan.
Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.
10. Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah protozoa patogen dari divisi Apicomplexa dan menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan patogen lainnya yaitu parasit Plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (toksoplasmosis).
Vektor ini mampu menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu inang, sehingga kistanya dikeluarkan bersamaan dengan kotoran dan mampu menular ke inang baru.
1. Salmonella Enterica
Salmonella yaitu satu genus bakteri yang disebut penyebab utama penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. bakteri biasanya ditularkan ke manusia melewati mengonsumsi makanan yang terkontaminasi yang datang dari hewan, terlebih daging, unggas, telur serta susu.
2. Chaetomium sp
Chaetomium sp. spora tidak terlampau beresiko, walau didalam sebagian masalah mereka bisa mengakibatkan infeksi yang dikenal sebagai phaeohyphomycosis. mereka juga bisa menyebabkan bahaya untuk orang yang alergi pada spora, serta apalagi yang umumnya cuma berlangsung dengan tuturan kritis.
3. Legionella Pneumophila
Legionella pneumophila terhitung bakteri gram negatif, berupa batang, tidak meragi d-glukosa, tidak mereduksi nitrat jadi nitrit. koloni bakteri ini hidup subur melekat di pipa-pipa karet serta plastik yang berlumut serta tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2¬6 mg/l. legionella bisa hidup pada suhu pada 5, 7°c – 63°c serta hidup subur pada suhu 30°c – 45°c.
4. Naegleria fowleri
Negleria fowleri dikenal dengan cii-ciriistik yang dimaksud amebaflagellata, yakni mempunyai bentuk ameboiddan flagellata didalam hidupnya. siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit ( ameboid serta flagellata ) yang motile serta bentuk kista yang non-motile serta resisten. trophozoit bentuk ameboid yaitu bentuk hanya satu yang didapati pada manusia.
5. Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat.
Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
6. E. Coli
Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari Germani yaitu THEODOR VON ESCHERICH.
Theodor V.E berhasil melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Ia juga berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
7. Copepods
Copepoda adalah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di laut dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, tetapi banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan lainnya di tempat terestrial basah, seperti rawa-rawa.
8. Rotifers
Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering ditemui pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan batu.
9. Anabaena sp
Anabaena adalah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang hijau-biru,ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan.
Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.
10. Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah protozoa patogen dari divisi Apicomplexa dan menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan patogen lainnya yaitu parasit Plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (toksoplasmosis).
Vektor ini mampu menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu inang, sehingga kistanya dikeluarkan bersamaan dengan kotoran dan mampu menular ke inang baru.
Firman- Jumlah posting : 123
Points : 367
Reputation : 0
Registration date : 05.06.13
Similar topics
» Menyusui, bolehkah minum kopi ?
» Waspadai Gangguan Tiroid
» Waspadai Arthritis Lutut
» MInum tak harus menunggu haus, ini sebabnya.
» Waspadai Bahaya Alergi Makanan
» Waspadai Gangguan Tiroid
» Waspadai Arthritis Lutut
» MInum tak harus menunggu haus, ini sebabnya.
» Waspadai Bahaya Alergi Makanan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Wed Mar 13, 2019 11:31 am by opterone
» Konsumsi Junk Food Pada Remaja? Awas Risiko Hipertensi !!
Wed Mar 13, 2019 11:14 am by opterone
» Manfaat Selenium Pada Produk Spirulina Pacifica
Fri Mar 08, 2019 1:59 pm by opterone
» Hemoglobin Menurun?? Pasti Kurang Konsumsi Ex-tar C Plus
Fri Mar 08, 2019 1:50 pm by opterone
» 5 Makanan yang Berpotensi Memperparah Arthritis
Thu Feb 21, 2019 3:31 pm by opterone
» Penyakit Ginjal & Minuman Manis
Thu Feb 21, 2019 3:26 pm by opterone
» Penderita Diabetes Mari Sehat Bersama Jeli Gamat Luxor
Wed Feb 13, 2019 3:50 pm by opterone
» Segera Lakukan Perubahan Sehat di Tahun 2019
Wed Feb 13, 2019 3:47 pm by opterone
» Stop Stres Agar Terhindar Alzheimer
Wed Jan 30, 2019 2:22 pm by opterone